Nah, jika saudara berhasil menebak dengan benar, jangan-jangan itu salah satu tanda kita juga sering berpikir demikian? Seandainya saja aku lahir di Keluarga yang lebih Kaya dan bahagia. Seandainya saja aku tidak lahir di Indonesia. Seandainya saja aku punya Kemampuan, Popularitas dan kesempatan seperti si A atau si B. Seandainya saja...seandainya saja...Apakah seandainya saja ini menjadi kata "Favorit" dalam menggambarkan hidupmu?. Seorang Bijak pernah berkata, "Rasa cukup membuat orang miskin menjadi kaya, tapi rasa tidak cukup membuat orang kaya menjadi miskin."
Rasa cukup tidak ditentukan oleh apa yang kita punyai. Namun, rasa cukup itu hanya ditentukan oleh bagaimana sikap kita terhadap apa yang terjadi dan apa yang kita miliki. Bukan impian yang membuat kita bahagia. Tapi,rasa syukurlah yang menentukannya. Saat kita terus melihat orang lain sebagai saingan, saat kita hanya melihat ke atas, hanya berkumpul dengan kelompok orang yang membuat kita tampak malang dan menderita. Atau saat kita hanya mengukur segalanya dari materi, kita tidak akan pernah bisa merasa cukup. Jadi, mulai hari ini, berhati-hatilah
jika kata "Seandainya saja" lebih sering kita ucapkan atau pikirkan ketimbang ucapan Syukur....maka Hidupmu tak akan pernah Terpuaskan oleh Apapun juga!!
"Saat kita selalu berandai-andai, kita dapat lupa mengucap syukur"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar