Menu

Senin, 19 Desember 2011

Kisah Putri Tidur di Dunia Nyata (Sleeping Beauty Syndrome)

Putri Tidur "La Belle au Bois dormant" adalah cerita rakyat yang pertama kali dipublikasikan tahun 1697 oleh Charles Perrault, Contes de ma Mère l'Oye ("Mother Goose Tales"), telah melegenda menjadi dongeng pengantar tidur baginak-anak di berbagai belahan dunia. Kisah ini juga diadaptasi menjadi film Sleeping Beauty yang diproduksi oleh Disney.



Akan tetapi, ternyata kisah putri tidur bukan hanya terjadi dalam dongeng atau khayalan saja. Di dunia nyata, seorang gadis cantik berusia 15 tahun bisa tertidur selama kurang lebih 2 minggu.Dengan kemampuan tidur yang begitu lama dari manusia pada keadaan normal, maka tidak heran jika gadis ini dijuluki Putri Tidur Modern.


Gadis cantik ini bernama Louisa Ball. Ibu Louisa, mengungkapkan bahwa putrinya itu mulai mengalami kebiasaan yang tak wajar sejak setahun yang lalu. Awalnya, dia menderita gejala mirip flu. Namun setelah menderita gejala itu, Louisa sering diketahui tidur dalam jangka waktu yang sangat lama.

Kebiasaan itulah yang membuat Lottie, ibu Lousia resah. Pasalnya, akibat tidur dalam jangka waktu lama, Louisa justru sering melewatkan jam makan.




Louisa telah diperiksa tim dokter di Rumah Sakit St. George's di Tooting, Inggris. Menurut diagnosa dokter, dia menderita Sindrom Kleine-Levin, yang membuat penderita bisa tertidur dalam jangka waktu yang lama. Penderita sempat terjaga untuk beberapa saat, namun akan merasa linglung dan tidak benar-benar sadar.

Sindrom Kleine-Levin adalah penyakit syaraf yang langka dimana penderita tidak bisa mengontrol rasa kantuknya. Penderita bisa tertidur selama berjam-jam, berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan bisa berbulan-bulan, tergantung pada berapa lama penyakit itu muncul/kambuh.

Penderita bisa bangun hanya untuk makan atau pergi ke kamar mandi. Penderita bisa dibangunkan oleh orang lain, tetapi penderita selalu mengeluh merasa capek dan letih. Ketika penderita bangun penderita bertingkah seperti anak kecil karena sebagian memorinya ingatannya terhapus pada saat penderita tertidur, banyaknya ingatan yang terhapus tergantung dari seberapa lama penderita tidur.
Dan penderita sensitif terhadap suara dan cahaya ketika bangun. Penyakit ini kambuh tanpa peringatan. Sebagian penelitian di Amerika Serikat mempercayai penyebab penyakit KLS adalah mutasi gen atau DNA yang dibawa oleh orang tua penderita. Tetapi penyebab pasti KLS masih belum diketahui.

Penderita sindrom itu diperkirakan sebanyak 1.000 orang. Menurut dokter, Penyakit Putri Tidur (KLS) itu sering menyerang remaja, terutama berusia antara 8 hingga 12 tahun. Namun, sindrom itu bisa hilang dengan sendirinya.


Penyebab
Para ahli belum dapat mengungkap penyebab kelainan ini, meski penyakit ini diduga berkaitan dengan gangguan fungsi hipotalamus, bagian otak yang mengatur selera makan dan tidur. Kelainan ini lebih banyak dialami pria ketimbang wanita dan biasanya dapat hilang ketika menginjak dewasa. Beberapa peneliti berspekulasi bahwa mungkin ada kecenderungan kemunculan penyakit ini adalah akibat faktor turun-temurun, yang lain percaya bahwa kondisi ini adalah hasil dari gangguan autoimun. Hipersomnia adalah gejala awal dimana kasus syndrome KLS ini mulai muncul.

Pengobatan
Belum ada pengobatan definitif untuk penyakit ini , tetapi ada dokter yang memberikan obat stimulan pada pasien agar tetap terjaga.Louisa juga pernah diberikan pengobatan seperti itu, tetapi tidak pernah berhasil.
Menurut dokter, Penyakit Putri Tidur itu sering menyerang remaja, terutama berusia antara 8 hingga 12 tahun. Namun, sindrom itu bisa hilang dengan sendirinya.


Tim dokter sejauh tidak tahu persis apa penyebabnya dan bagaimana menyembuhkan penderita Penyakit Putri Tidur. Kini, Louisa hanya bisa berharap bahwa sindrom itu bisa segera hilang dengan sendirinya.


Pada akhir kisah Putri Tidur, diceritakan bahwa si Putri akan terbangun jika dicium oleh seorang Pangeran dan tidak akan tertidur lagi. Mungkinkah pada kasus ini, Louis memerlukan seorang Pangeran agar penyakitnya bisa sembuh ?

Artikel Terkait Lainnya :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar