Menu

Kamis, 01 Maret 2012

Kisah Seorang Aktris Porno Yang Meninggalkan Karirnya

Kisah Seorang Aktris Porno Yang Meninggalkan Karirnyak

untuk pic silahkan cari di google.. :D

Saya harap anda semua yang membaca artikel berikut bisa bersikap dewasa karena bacaan ini bukan untuk mengejar nafsu semata. Kata-kata yang digunakan memang bisa membawa anda ke arah pikiran yang negatif, tapi intinya bukanlah di situ. Jadi, lebih baik dibaca dulu ya artikelnya. Ini mengenai kisah seorang aktris porno di Amerika yang bernama Michelle Avanti (nama di dunia porno).

Kisah Seorang Aktris Porno Yang Meninggalkan Karirnya

Nama saya Madelyne, tapi aku juga dikenal sebagai aktris porno Michelle Avanti yang telah melakukan lebih dari 100 film hardcore.

Hidupku dimulai pada 19 April 1980. Kedua orang tua saya masih muda ketika mereka berdua masih mengasuhku, tapi ayah saya kecanduan alkohol dan obat-obatan. Jadi mereka akhirnya bercerai, dan ibu saya menjadi orangtua tunggal. Pada saat ibuku bekerja tiga pekerjaan sekaligus untuk memastikan bahwa aku akan memiliki semua yang saya butuhkan, sebenarnya saya tidak mendapatkan yang sesungguhnya sangat saya butuhkan darinya. Yang saya butuhkan adalah kasih sayang orang tua dan menginginkan adanya hubungan ibu dengan putrinya, khususnya karena tidak adanya figur ayah dalam hidup saya. Tapi bukannya menerima kasih sayang yang saya butuhkan, saya justru dibesarkan oleh program sekolah.

Saya tumbuh dewasa berbeda dari anak-anak lain. Saya tidak pernah merasa diterima di mana saja. Pada saat saya di sekolah menengah saya mulai mendapat masalah. Akhirnya saya dikeluarkan dari sekolah. Pada titik ini, saya sedang melakukan apa pun yang ingin saya lakukan dan mulai menjelajahi alkohol, narkoba, dan seks sampai suatu hari saya diperkosa oleh seorang teman saya dan hal itu bukanlah yang terakhir dalam hidup saya. Dan untungnya saya mampu menyelesaikan sekolah di sebuah sekolah alternatif dan hampir tidak lulus dalam prosesnya.

Lalu saya melanjutkan ke bangku kuliah di universitas setempat, tapi tidak mampu menyelesaikan karena kehidupan saya yang hedonis; sering berpesta dan minum minuman keras. Kemudian saya bisa mendapatkan pekerjaan bekerja sebagai pelayan bar untuk membantu kecanduan saya terhadap alkohol.dan Saya pikir hidup saya sangat menyenangkan karena aku bisa minum sesukanya, menjadi liar, dan bertemu orang baru. Namun saya minum terlalu banyak, sehingga saya lupa untuk bekerja yang membuat majikan saya muak dan akhirnya memecat saya.

Dari Kehidupan Yang Hedonis Sampai Jadi Aktris Porno

Saya mencoba untuk mendapatkan pekerjaan, tapi dengan begitu saya menjadi tidak bisa menikmati alkohol lagi dan uang yang lebih cepat didapat saat bekerja di bar. Jadi saya pun memutuskan untuk kembali bekerja di bar di setiap akhir pekan. Suatu malam, saya bertemu dengan seorang pria yang datang dari markas angkatan laut. Kami pun mulai jalan-jalan keluar dan berpesta bersama. Saat itu saya pikir dialah cinta sejatiku karena dia membuat saya merasa sangat baik dan memberiku semua cinta yang tak pernah kumiliki sebelumnya. Namun hubungan kami tidak berlangsung dengan baik, dan saya menjadi sangat tertekan dan mulai menggunakan obat-obatan dan minum minuman keras lebih banyak daripada sebelumnya, lalu kami mulai putus hubungan yang mempengaruhiku untuk berkata kasar dan main fisik. Dia pun jadi demikian, kami berdua pun terpaksa harus berpisah.

Suatu hari, saya dan seorang teman saya jalan-jalan ke Amtrak untuk mengunjungi beberapa teman di sana. Namun kami tidak berhasil sampai ke tujuan karena kami dalam keadaan mabuk. Lalu kami bertemu seorang pria, dan mulai main mata dengannya, dan dalam beberapa menit saja kami pun berpesta. Saya katakan kepadanya bagaimana saya baru saja putus dengan pacar saya, kehilangan pekerjaan, dan bagaimana saya tidak punya uang untuk membayar tagihan saya. Dia bilang dia mungkin bisa membantu saya keluar, dan dia juga memberitahu saya bahwa dia adalah seorang bintang porno dan kebetulan industri porno sedang mencari pemain wanita. Dia juga meyakinkan saya bahwa setiap orang yang bekerja di sana itu bersih dan diuji untuk semua penyakit menular seksual. Dalam industri porno, para pekerjanya memang dites untuk PMS, tapi HANYA untuk mengecek HIV, Chlamydia dan Gonorrhea. Mereka tidak menguji kamu untuk Hepatitis A, B, atau C atau infeksi Staph, infeksi jamur, Genital Herpes atau HPV yang sangat umum terjangkit dalam industri porno.

Walapun demikian, saya tetap tidak ragu-ragu dan tidak mengikuti akal sehatku. Hal tersebut karena bayaran uang yang menggiurkan dan aku dalam keadaan putus asa. Lalu teman saya memutuskan untuk tidak ikut-ikutan dan memilih untuk pulang ke Amtrak, meninggalkan saya sendiri dengan orang yang tidak dikenal. Saya takut dan gugup karena saat itu saya sendirian dan tidak ada satu petunjuk tentang apa yang akan saya lakukan pada saat itu. Yang saya tahu adalah saya akan membuat berton-ton uang. Namun kenyataannya, hal tersebut adalah salah besar! Rata-rata yang pernah saya dapat adalah $900 sampai $1000 yang saya sendiri harus memberikan 10% kepada agen dan 5% untuk pengemudi. Agen saya memaksa saya untuk menggunakan pengemudi karena dia tahu saya mempunyai ketergantungan terhadap obat-obatan. Sekitar 75% dari wanita yang membuat porno harus memiliki pengemudi untuk mengantar mereka pulang karena mereka kecanduan narkoba dan alkohol.

Ketika saya pertama kali diperkenalkan kepada agen, saya katakan padanya bahwa saya tidak punya batas dan akan melakukan semuanya . Namun, saya TIDAK tahu dengan akibat dari yang saya katakan. Saya tidak tahu tentang semua tindakan seks hardcore yang di mana saya akan dipaksa untuk melakukannya. Yang saya tahu adalah bahwa saya ingin mengejar tagihan saya dan kemudian keluar dari industri porno. Jadi saya pun menandatangani kontrak satu tahun dan hanya bekerja dari agen industri porno ini.

Adegan Hardcore Pertama Saya

Di adegan pertama saya, saya terlihat kaku dan ketakutan karena saya baru melakukan untuk pertama kalinya di depan kamera. Saya jadi ingin berhenti untuk pulang ke rumah dan tidak akan lagi melakukan hal tersebut, tapi lawan mainku memberitahu saya bahwa saya sudah tidak bisa lagi untuk melakukan demikian karena sudah terikat kontrak. Saya diancam akan dituntut dengan tagihan uang dalam jumlah besar jika tidak melakukan adegan lagi. Jadi saya akhirnya melampiaskan kekecewaan saya dengan alkohol agar bisa melaluinya. Dan di adegan-adegan berikutnya saya menggunakan obat-obatan yang saya dapatkan dari beberapa dokter di San Fernando Valley. Saya menggunakan Vicodin, Xanax, Norcos, Prozac, dan Zoloft. Para dokter tahu bahwa saya bekerja di industri porno, tapi masih saja memberi saya pil resep apapun yang saya inginkan. Yang bisa saya lakukan hanya mengkonsumsi obat-obatan itu untuk bisa melewati adegan hardcore. Bahkan, setiap bintang porno bisa mendapatkan hampir semua resep dari dokter tertentu di daerah San Fernando. Mungkin para dokter mendapatkan sogokan dari produsen porno. Siapa yang tahu.

Dalam beberapa pengalaman saya di adegan porno, saya benar-benar tersiksa bahkan produser porno menyediakan alkohol dan obat-obatan bagi saya. Saya mengalami adegan seks yang kasar dan pernah dipukuli oleh pemain lelaki. Saat dipukuli, saya meminta mereka untuk berhenti, tapi mereka tidak akan berhenti sampai saya mulai menangis dan merusak jalannya syuting. Dalam salah satu adegan khusus yang disebut "Bukkake", saya benar-benar dalam keadaan "high" dan para produsen tahu itu, tapi mereka menyuruh saya untuk menggunakan Douche untuk berpura-pura buang air kecil ke lawan main, tapi saya mengalami kecelakaan karena saya justru buang air besar pada pemain. Saya begitu terhina dan ingin mati saja jadinya. Mereka bilang tidak apa-apa dan tidak perlu khawatir karena mereka tidak mempermasalahkan tentang hal itu. Dan kenyataannya adegan tersebut justru memenuhi pemandangan seluruh web. Saya merasa benar-benar rendah.

Adegan Hardcore Terburukku

Adegan yang terburuk yang pernah saya lakukan adalah selama dua minggu pertama saya bekerja di industri tersebut. Agen yang saya menelepon saya sehari sebelum kejadian dan mengatakan akan ada \adegan mirip dengan masturbasi solo. Kemudian dia menambahkan bahwa akan ada juga akan sekitar 10-15 orang masturbasi kepada saya dan berejakulasi di tubuhku. Dia mengatakan akan mendapatkan uang dengan cepat dan mudah. Saya pun setuju untuk melakukan adegan tersebut lalu datang ke studio.

Sesampainya saya di sana, yang lihat justru antrian panjang dari orang-orang dalam jumlah banyak yang berasal dari luar luar studio. Saya hanya mengenali sedikit sekali dari mereka sebagai pemain yang biasanya bekerja di studio tersebut. Sebagian besar dari mereka adalah orang asing yang saya belum pernah lihat sebelumnya. Saya pun bertanya-tanya mengapa mereka ada di sana. Saya tidak menyapa mereka, tetapi hanya menarik napas panjang dan berjalan melewati pintu.

Saya pun bertanya ke penata rias mengenai apa yang sedang terjadi di luar dan mengapa ada begitu banyak orang. Dia tertawa dan berkata, "Mereka semua di sini untukmu, Nak! Untuk Bukakke!"

Saya berpikir, "Apa tidak salah? Yang benar saja!" Say pun segera menelepon agen saya dan mengatakan bahwa ada begitu banyak orang - setidaknya 75 orang! Agen saya mengatakan bahwa saya harus melakukannya dan jika aku tidak melakukannya, dia akan menagih saya karena takut akan kehilangan pemesanan lainnya. Saya masih benar-benar baru di industri porno dan tidak ingin menimbulkan masalah dengan agen. Jadi saya terpaksa melakukannya karena saya tidak ingin kehilangan uang - yang menjadi alasan utama mengapa saya ada di sana.

Selagi penata rias merias saya agar terlihat cantik, dia memberi instruksi kepada saya untuk mendapatkan cairan di seluruh wajahku. Dia mengatakan sebagian besar orang-orang itu adalah orang biasa dan tidak mengerti dengan apa yang mereka lakukan. Dia juga mengatakan bahwa perusahaan di mana saya bekerja sudah melakukan adegan-adegan Bukkake di setiap minggu dan memasang iklan di majalah mingguan pria di LA untuk memberikan kesempatan kepada para laki-laki untuk berejakulasi ke seluruh wajah-wajah segar dan muda yang muncul dalam film porno.

Sungguh tidak bisa dipercaya saya pikir. Sata muak dan jijik begitu mengetahui beberapa orang-orang ini bisa saja sudah memiliki istri dan anak-anak perempuan yang menunggu mereka di rumah. Dan kira-kira apa yang akan mereka lakukan jika mereka anak-anak perempuan mereka juga menjadi seperti diriku? Lalu saya tidak pernah melihat bukti tes STD mereka karena saya terlalu "high" pada saat itu. Dan sampai saat ini saya tidak tahu apakah dari 75 orang itu sudah diuji atau tidak untuk melakukan film porno dengan saya.

Pada saat saya selesai dengan make-up, berurusan dengan agen saya, dan pada saat yang sama mencoba untuk membangun rasa percaya diri untuk melakukan adegan mengerikan ini, sudah jam 10 malam saja. Salah satu anggota kru menawarkan vodka dan bir.

Adegan yang bisa dibilang "adegan cepat" ini berlangsung singkat karena banyak dari mereka yang sudah masturbasi lebih dulu dan menembakkan cairan tubuh mereka ke seluruh wajah dan tubuh saya.

Ini benar-benar mengerikan. Setelah adegan berakhir, fotografer mengambil foto saya dengan 75 orang yang baru saja mengalami ejakulasi selagi saya berdiri di sana penuh dengan cairan tubuh dan memaksa diri untuk tersenyum. Saya merasa sangat kotor dan jijik dengan diri sendiri yang saya sendiri bahkan tidak bisa untuk melihat film tersebut saat saya dalam keadaan tidak mabuk.

Seiring saya terus melakukan adegan hardcore, saya mulai terkena penyakit kelamin dan infeksi. Bagian bawah tubuh saya terluka parah dan kadang-kadang saya merasa di daerah kewanitaan saya seperti ada nyala api. Lalu tampaknya infeksi jamur dan infeksi kandung kemih yang saya alami sudah begitu buruk yang membuat saya mengalami pendarahan setiap kali buang air kecil.

Penyakit Menular, Infeksi, dan Kecanduan

Saya tidak bisa lagi bekerja karena saya terkena begitu banyak penyakit menular dan infeksi. Jadi saya mencurahkan seluruh waktu saya untuk kecanduan dan tidak terkendali. Aku merasa benar-benar putus asa. Dan akhirnya saya kehabisan uang dan memintai agen saya untuk mendapatkan pekerjaan. Namun, dia mengatakan kepada saya bahwa tidak ada lagi yang mau mempekerjakan saya karena masalah narkoba dan alkohol di luar kendali. Saya katakan kepadanya bahwa saya pikir hal itu lucu karena kenyataannya justru mereka sendiri yang menyediakan alkohol dan obat-obatan kepada aktris-aktrisnya. Dia menyarankan saya untuk bekerja menjadi pendamping para pria kesepian di bar dan pemain strip tease untuk sementara waktu. Dia mengatakan dia akan mencoba untuk mendapatkan syutinh lagi untuk saya agar membantu saya mendapatkan uang.

Saya pun bekerja sesuai sarannya, tapi belum bisa-bisa juga untuk membayar semua tagihan saya. Dan semua berakhir di narkoba dan alkohol. Hal itu hanya memperburuk keadaan saya. Suatu hari saat mengemudi, saya menerobos lampu merah. Saya pun ditangkap dan mobil saya disita. Saya kehilangan mobil karena saya tidak punya uang untuk membayar semua denda. Anda akan berpikir saya akan kapok tapi tidak, saya ditangkap lagi, overdosis dua kali dan ambulans yang membawa saya dua kali ke Rumah Sakit Keiser di mana saya tidak punya asuransi dan tidak ada uang untuk membayar. Mereka mengatakan kepada saya karena saya tidak bisa membayar, biaya rumah sakit menjadi gratis. Dan saya pun menjalani rehabilitasi di Pusat Perawatan Tarzana, Los Angeles.

Saya akhirnya meninggalkan pusat perawatan dan menyewa sebuah ruangan kecil. Saat itu saya tidak peduli tentang diriku sendiri. Aku berantakan total dan tidak ada harapan dan iman untuk diriku sendiri. Saya menyadari saya tidak punya siapa-siapa dan tidak memiliki apa-apa. Yang akhirnya saya pun mencari syuting adegan sendiri tanpa bantuan agen dan meyakinkan direktur film bahwa saya masih bisa tampil. Saya akhirnya berpesta setelahnya seperti biasa dan semua uang saya yang dapatkan lagi-lagi jadi terbuang. Saya tidak punya apa-apa. Tidak punya kartu identitas, tidak ada kartu kredit ataupun uang.

Tuhan Menjawab Doa Saya!

Pada bulan Januari 2009, saya berdoa kepada Yang Maha Kuasa agar menolongku dan meminta kepada-Nya bahwa saya tidak bisa hidup seperti ini lagi. Saya berkata saya akan menyerahkan diriku kepada-Nya jika Dia membantu saya. Beberapa hari berikutnya saya pindah kembali ke rumah. Rasanya senang sekali melihat mereka yang ada di sana dan saya merasa ada semburan energi yang mengalir melalui tubuh saya. Yang Maha Kuasa menepati janji-Nya dan menyelamatkan saya dari industri porno.

Sekarang, setelah saya keluar dari bisnis dan menjauh dari gaya hidup yang mengerikan, saya bahagia karena menerima hadiah spesial dari-Nya karena bisa mendapatkan seorang bayi dan bisa memulai hidup saya lagi dari awal. Ya, saya hamil dan menjadi orang tua tunggal. Dan saya tahu Tuhan mempunyai rencana lain untuk saya. Dia bahkan membantu saya mengatasi kecanduan saya dan saya sudah sadar sejak saya meninggalkan kehidupan lama saya. Setiap hari adalah tantangan, tapi selama saya berlatih dan mau mengikuti langkah-langkah-Nya, Saya tahu Yang Maha Kuasa tidak akan berpaling dari hamba-Nya.

Saya mencintaimu dan saya berdoa untuk Anda,

Madelyne

Artikel Terkait Lainnya :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar